top of page
  • Writer's pictureSepti Peni Wulandani

BELAJAR DARI DODIK MARIYANTO

Updated: Jan 23, 2022

Baru bisa disebut trainer yang bener ketika apa yang disampaikan ke publik adalah apa yang dia kerjakan untuk keluarganya - Dodik Mariyanto



Saat beberes perpustakaan, mata saya tertuju pada gulungan kalender bekas yang berada diantara tumpukan kertas yang ada. Setelah saya buka, Aha! harta karun!. Lembar demi lembar kalender bekas tersebut kalau dihitung rupiah tak ternilai harganya, karena selain sudah berumur belasan tahun, dibuat tahun 2000 an, kalender itulah yang menjadi saksi bisu upaya pak Dodik dulu melatih komunikasi produktif di rumah kami.

Dulu di tahun 1990- 2000 an pak Dodik aktif bergerak di “corporate training” melatih para karyawan-karyawan perusahaan agar bisa meningkatkan kapasitas dirinya sehingga berefek kepada kualitas perusahaan.

Setiap materi yang akan disampaikan selalu disampaikan ke seluruh anggota keluarganya terlebih dahulu, sehingga saya sebagai istrinya selalu mendapat kesempatan pertama untuk mencicipi hidangan yang akan disajikan. Dan anak-anak saat bayi menjadi pendengar setia materi -materi yang akan disampaikan bapaknya menjelang mereka tidur.

Prinsip yang dipegang pak Dodik saat itu adalah

Baru bisa disebut trainer yang bener ketika apa yang disampaikan ke publik adalah apa yang dia kerjakan untuk keluarganya

Salah satu materi andalan pak Dodik saat itu adalah “The Power Communication” beliau mulai membuat satu persatu “mantra-mantra ajaib komunikasi”. Ditulis di kalender-kalender bekas dengan spidol jumbo warna warni dan di tempel di dinding rumah mungil kami di Depok. ni beberapa contoh mantra ajaib yang pak Dodik latihkan ke kami :

It’s Okay to make mistakes, as long as I learn from my mistakes

Boleh membuat kesalahan, selama kita belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya kembali

I’m responsible for my communication results

Saya bertanggung jawab terhadap hasil komunikasi yang saya sampaikan. Sehingga apabila penerima pesan tidak bisa menerima informasi sama seperti yang diharapkan maka jangan salahkan si penerima pesan. Kitalah yang bertanggungjawab sebagai pengirim pesan untuk mengubah komunikasi kita , gunakan bahasa komunikasi yang dipahami oleh penerima pesan.


Kertas flipchart dan mantra ajaibnya

Masih banyak lagi mantra-mantra ajaib yang dilatihkan pak Dodik ke kami, anak dan istrinya, hal tersebut memberikan efek besar pada pemilihan kosa kata kami.

Kosakata kita adalah output dari struktur berpikir dan cara kita berpikir

Cara ini sangat ampuh untuk menyamakan Frame of Reference kami sekeluarga saat berkomunikasi. Sehingga di keluarga kami tidak pernah ada kata gagal, karena selalu ditekankan yang ada hanya hasil yang tidak sesuai harapan, maka kita harus ubah strategi.

There is NO failure, only WRONG RESULT, so we have to CHANGE our strategy

Pola komunikasi ini kami praktekkan terus menerus di rumah, sehingga ketika muncul karya dan komunitas dari dalam padepokan margosari selalu punya ciri beberapa kalimat yang terus menerus kami latihkan di dalam rumah.

Contohnya adalah rumusan 4 hal yang penting dalam proses pembelajaran adalah :

Intellectual Curiosity, Creative Imagination, Art of Discovery and Invention, Noble Attitude

Empat hal tersebut sekarang menjadi prinsip yang kami pakai mulai dari komunitas Jarimatika yang muncul tahun 2003, Komunitas Lebah Putih muncul tahun 2009 dan Komunitas Ibu Profesional th 2011.


Komunikasi itu perlu praktek terus menerus

Sejak tahun 2008, tepat di usia 40 th, pak Dodik memutuskan untuk fokus mendidik keluarganya, karena ternyata kegiatan itulah yang membuatnya sangat bahagia, tidak lagi keluar mendidik para karyawan perusahaan. Beliau tidak lagi meninggalkan kami di weekend, jadwalnya sudah padat mendidik kami berempat setiap hari, dan bahagia melihat kami tumbuh bersama menjalankan peran hidupnya masing-masing hingga kini.

Terima kasih sudah menjadi kepala keluarga yang hadir bersama kami.




115 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page