top of page
  • Writer's pictureSepti Peni Wulandani

BELAJAR DARI ELAN KUSUMA

Updated: Jan 23, 2022

Tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini, perjalanan belajar apapun itu akan selalu terhubungkan satu sama lain, connecting the dot - Elan Kusuma.




Elan Jm adalah satu-satunya anak kami yang diberikan kebebasan memilih sejak kecil untuk urusan pendidikannya. (maklum, kalau untuk anak pertama dan kedua, kami masih fakir ilmu untuk urusan pendidikan anak ini, masuk kategori galau pakai banget).

Sejak masuk usia TK, Elan memutuskan untuk tidak mengambil jalur pendidikan formal. Elan lebih senang di dalam kamar mengotak-atik mainan robotnya, semua dibongkar, tapi tidak terima pasang. kami mengijinkannya. Usia 7 tahun sudah memiliki personal branding sebagai penyuka robot, disitu kami menjadi orangtua sok tahu, mungkin anak ini kelak ingin jadi ahli robot. kami ajak ke setiap aktivitas robotika, kami kenalkan dengan orang-orang yang sesama penyuka robot. Sampai Elan memiliki sebuah gagasan,


“Robot itu mahal, kasihan anak desa yang tidak bisa membelinya, padahal robot memberikan pelajaran struktur berpikir yang sangat bagus”

Sekali lagi untuk urusan mentor struktur berpikir, mengkristalisasi gagasan, tehnik robotisasi, pasti bukan saya, itu tugas bapaknya. Saya hanya menemani jalan-jalan, makan-makan

Berkat perpaduan belajar asyik dengan bapaknya, akhirnya saat Elan 10 tahun, menjalankan project based learningnya dengan nama “Robocycle” (membuat robot dari bahan sampah) dan berjalan keliling desa dengan sepedanya untuk mengajarkan bagaimana mudahnya belajar robot ke anak-anak sebayanya.Targetnya saat itu ke 50 sekolah di desa


Seiring berjalannya waktu, ternyata saya terbukti termasuk orangtua yang SOK TAHU. Minat Elan ternyata bukan di robot, melainkan pada aktivitas “PUBLICIZING” (memberitakan sesuatu produk/layanan/informasi dengan cara yang mudah dimengerti, agar sesuatu tersebut diminati orang banyak).

Darimana saya tahu? dari matanya. Elan sangat berbinar-binar saat membuat video tutorial robotnya dibandingkan membuat robot jenis baru. Ilmunya tentang hal ini melesat sangat tinggi, dibandingkan dengan ilmu robotikanya. Video tutorial bisa dilihat disini


Dan anak-anak kecilpun menikmati tayangan video tentang robot ini di rumah mereka masing=masing


anak-anak sedang membuat robot sambil menikmati video tutorial Elan

Kami jalankan forum ngobrol terus bersama Elan, namanya mastermind, untuk sarana evaluasi dan apresiasi, dan akhirnya Elan memutuskan selama menjalankan projek robocycle, aktivitas jalan-jalan ke sekolah-sekolah dg sepeda itulah justru yang membuatnya makin berbinar. Sehingga muncul project berikutnya yaitu SOBIKE (School on Bike).


Elan Presentasi SOBIKE di depan Prof Fumi dan Pak Singgih dan team, selaku mentor

Presentasi Elan tentang SOBIKE

Tiga kata yang melekat di Elan sekarang adalah desa, sepeda dan teknologi. Tentu saja ini bukan bidang keahlian kami berdua. keyakinan yang kuat bahwa Elan bakalan dapat guru yang tepat untuk mengasah peran hidupnya. maka bertemulah Elan dengan pak Singgih S Kartono, beliau adalah founder dari magno radio kayu, Temanggung. SOBIKE pun diganti menjadi School on bamboo bike.


Elan dan pak Singgih S kartono di Temanggung


Berita tentang Elan di Media Indonesia Cetak

Elan mulai mendokumentasikan perjalanan belajarnya dengan sepeda, bertemu langsung dengan para ahli, sampai akhirnya menemukannya dengan sang mentor Singgih Susilo Kartono.. Pertemuan dengan sang mentor ini,akhirnya menjadi jalan mewujudkan mimpi Elan Jm untuk bisa ke Jepang. Saat usia 10 tahun dulu, Elan berkata,

“Suatu saat nanti aku akan berangkat ke Luar negeri, karena Elan, bukan karena anaknya Bapak dan Ibu”

Alhamdulillah tepat di usianya yang ke 12 th, Elan terpilih menjadi speaker termuda di ICDS (International Conference Design Sustainabilty), berangkat ke Jepang bersama pak Singgih S.Kartono dan team. Presentasi disana tentang program School on Bamboo Bike.


Bersama prof. Fumi dari Tokyo

Elan, 12 th presentasi di ICDS Japan

Setelah presentasi secara personal, peserta diminta untuk memilih pembicara yang akan dijadikan bahan diskusi untuk Focus Grup Discussion.Elan pun menjadi fasilitator untuk Focus Grup Discussion bersama para dosen dan peserta yang hadir di konferensi tersebut.


Focus Group Discussion di ICDS Jepang

Saat ini selain publicizing, elan juga sangat menyukai aktivitas presenting (menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti orang lain), advertising dan communicating.

Kami menjadi semakin paham peran hidup Elan saat ini, mungkin Elan akan menjalankan peran sebagai seorang “Communicator“. Kami belum tahu pasti, karena masih berproses,usianya saat ini masih 13 tahun, menuju ke 14 th.

Yang pasti ikhtiar terus berjalan dan akhirnya untuk aktivitas “advertising” Elan menemukan mentor-mentor handal di bidang ini, salah satunya adalah mas Harjono Halim yang selalu sabar memandu Elan untuk mendapatkan “feel” dan “tehnik” dalam setiap shoot yang diambilnya. Sehingga menghasilkan karya “moment of the truth” salah satunya karya awalnya adalah video yang dipersembahkan untuk eyangnya.



Salah satu hal yang saya suka dari ELan adalah senang mendengar feedback, apapun itu jenisnya. Elan sangat kuat untuk menerima hard feedback sekalipun, bahkan dia menanti-nanti karyanya ini mendapatkan feedback



Sampailah akhirnya pada tahap belajar dalam sebuah team.Tanggal 8-10 januari 2016, Elan mengambil peran sebagai videografer, belajar bersama para ahli yang lain, ada mas wilfrid, mas Aris dan mas Udin, membangun team, untuk membuat event Homecoming for Upcoming memiliki jejak sejarah yang indah. Kemudian dia buat deadline untuk dirinya sendiri, buat skenario message yang harus disampaikan, scoring music dll di studionya.



Tahun 2017 ini Elan memasuki usia 14 tahun, sejak 6 bulan yang lalu sudah belajar berpisah hidup dengan kami orangtuanya, belajar hidup. Dia membuat team kerja dengan teman-temannya yang diberi nama “Candle Drop” dan memperkuat team Ara sebagai IT manager di Spedagi . Salah satu karya yang Elan buat adalah web http://www.spedagi.com



Apa tugas saya dan pak Dodik sekarang? Bapaknya kali ini cukup membuatkan susu soklat, dan saya membuatkan donat untuk menemaninya editing dan rendering video. kalau pas pulang ke rumah. Karena kita tidak tahu apa misi hidup berikutnya yang diberikan ke Elan, oleh DIA Yang Maha Memberi Hidup.

Bermainlah sepuasnya dengan anak-anak ketika mereka masih usia 0-12 th, karena waktu akan berlalu dengan sangat cepat

Main bareng dengan Anak-anak itu waktunya sangat singkat



53 views0 comments

Recent Posts

See All

Commentaires


bottom of page